Kamis, 27 Januari 2011

Masyarakat Desa dan Kota



Ini menarik neh, membicarakan kehidupan masyarakat di perkotaan dan masyarakat di pedesaaan. Sebelumnya mari kita bahas dulu apa itu masyarakat. Masyarakat yaitu kelompok orang atau manusia yg telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

Masyarakat desa biasanya memiliki cirri dan karakteristik, diantaranya kepadatan penduduk yang lebih kecil dari masyarakat kota, kurang dari 2500 jiwa (menurut Paul H. Landis), biasanya mempunyai pergaulan yang luas, saling mengenal satu dengan yang lainnya, adanya pertalian rasa persaudaraan yang kental dan biasanya berprofesi di bidang agraris, pertanian, nelayan, tergantung kondisi alam yang ada di sekitarnya.

Berbeda sekali dengan kehidupan masyarakat perkotaan, masyarakat perkotaan biasanya memiliki jumlah kepadatan penduduk yang lebih besar, masyarakatnya biasa bekerja sebagai pengusaha atau pegawai kantoran, jarang ada yang berprofesi sebagai petani misalnya, karena memang alamnya pun sudah beda, jarang di temui lahan hijau karena sudah penuh sesak oleh hunian. Sementara kehidupan masyarakat di kota jauh sekali dari rasa persaudaraan, bahkan banyak orang yang tidak mengenal satu sama lain dengan tetangganya sendiri.

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :

i. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
ii. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
iii. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
iv. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
v. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
vi. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

Perbedaan antara desa dan kota

Untuk contoh dari karakteristik masyarakat dikota mungkin bagi yang sudah pernah nonton film The Tarix Jabrik 2. Bisa dilihat di film ini ada beberapa hal yang hilang di kota, tetapi masih ada di masyarakat pedesaan, seperti kegiatan Gotong Royong dan Siskamling. Dua hal ini bisa jadi contoh perbedaan kehidupan masyarakat desa dan kota.

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.

Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :

1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
4) corak kehidupan sosial
5) stratifiksi sosial
6) mobilitas sosial
7) pola interaksi sosial
8) solidaritas sosial
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Hubungan Desa-kota, hubungan pedesaan-perkotaan.

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan.

Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

Sumber : www.gudangmateri.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar