Minggu, 30 Januari 2011

IPTEK dan Kemiskinan

Mungkin agak aneh dengan judulnya, IPTEK di hubungkan dengan kemiskinan. Karena Ilmu Pengetahuan dan Teknologi biasanya menggambarkan kemajuan suatu kaum, sehebat apa suatu zaman bisa di lihat dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mereka miliki.

Ilmu Pengetahuan


Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahun secara teratur, yang di peroleh dengan pangkal tumpuan atau objek tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena macam-macam pandangan dan teori, diantaranya menurut Aristoteles, pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat di inderai dan dapat merangsang budi. Da menurut saya, pengetahuan itu berarti hal-hal apa saja yang diketahui oleh seseorang atau benda.

Untuk membuktikan apakah isi pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori-teori kebenaran pengetahuan. Teori pertama bertitik tolak adanya hubungan dalil, dimana pegetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil yang terdahulu.Kedua, pengetahuan itu benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan. Teori ketiga menyatakan bahwa pengetahuan itu benar apabila mempunyai konsekuensi praktis dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu.

Pembentukan ilmu sendiri akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian. Meliputi objek material sebagai bahan yang menjadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek normal yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputu rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dari pengamatan, suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis. Yang terakhir ialah pengujian kesimpualn dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.

Untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah. Bukan membahas tujuan ilmu, melainkan mendukung dalam mencapai tujuan ilmu tiu sendiri, sehingga benar-benar objektif, terlepas dari prasangka pribadi yang bersifat subjektif. Sikap yang bersifat ilmiah itu meliputi 4 hal, yaitu :
1.Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
2.Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
3.Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4.Merasa pasti bahwa pendapat atau teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

Teknologi

Menurut Alvion Toffler (1970) mengumpamakan ‘Teknologi’ itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselerator (alat mempercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kualitatif dan kuantitatif maka kian meningkat pula proses akselerasi yang ditimbulkan oleh teknologi.

Saat ini di Negara-negara maju telah memasuki tahap superindustrialisme melalui inovasi teknologis tiga tahap, yaitu :
1.Ide kreatif
2.Penerapan praktisnya
3.Difusi atau penyebarluasan dalam masyarakat.

Ketiga tahap ini merupakan siklus yang menimbulkan bermacam-macam ide kreatif baru sehingga merupakan reaksi berantai yang disebut proses perubahan.

Teknologi bersifat ambivalen disamping segi yang positif juga memperlihatkan sisi negative, terkadang di anggap suci demi tujuan akhir, bukan sebagai alat perubahan lagi. Oleh karena itu teknologi membutuhkan bimbingan moral, menentukan apa yang harus dan apa yang jangan dikerjakan. Teknologi tepat guna adalah pengembangan teknologi yang sesuai dengan situasi budaya dan geografis masyarakat, penentuan teknologi sendiri sebagai suatu identitas budaya setempat serta menggunakan teknologi dalam proses produksi untk menghasilkan barang-barang kebutuhan dasar dan bukan barang-barang objek ketamakan.

Teknologi tepat guna sering tidak berdaya menghadapi teknologi barat, yang sering masuk dengan ditunggangi oleh segelintir orang atau kelompok yang bermodal besar. Ciri-ciri teknologi barat tersebut adalah :
1.Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu sendiri.
2.Dalam structural social, teknologi barat bersifat melestarikan sifat ketergantungan.
3.Kosmologi atau pandangan teknologi barat adalah menganggap dirinya sebagai pusat yang lain feriferi, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier, memahami realitas secaa terpisah dan berpandangan manusia sebagai tuan atau mengambil jarak dengan alam.

Kemiskinan


Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok, seperti sandang, pangan dan papan.

Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Garis kemiskinan yang menetukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1.Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan, dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan system nilai yang dimiliki. Persepsi orang-orang akan kebutuhannya pasti berbeda-beda, contoh bagi sebagian kalangan, mobil merupakan salah satu kebutuhan pokok yang wajib dimiliki, sedangkan sebagian lain tidak.
2.Posisi manusia dalam lingkingan sekitar
3.Kebutuhan objektif manusia busa hidup secara manusiawi

Selain itu, ada beberapa cirri mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan, diantaranya :
1.Tidak memiliki factor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan dan sebagainya.
2.Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
3.Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.
4.Kebanyakan tinggal didesa sebagai pekerja bebas, berusaha apa saja
5.Banyak yang hidup dikota berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan.

Nah, dari beberapa ciri diatas, kita bisa lihat sendiri, apakah kita termasuk orang yang hidup dibawah garis kemiskinan. Jika tidak, maka hendaknya kita bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada kita.

Kamis, 27 Januari 2011

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Sering kita temui dalam kehidupan bermasyarakat pada kondisi tertentu, diwarnai oleh adanya persamaan dan perbedaan dalam berbagai hal dari masing-masing individu. Bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan antar individu di masyarakat. Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang keaaan tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahan.. Sudah tentu sebabnya, misalnya adanya pertentangan karena perbedaan keinginan.

Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Bila perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideology tertentu termasuk antara mayoritas dan minoritas.

Pertentangan-pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda.

Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
• Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik
• Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
• Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu,sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat.
• Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
• Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
• pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.

Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
• Elimination; yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
• Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
• Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
• Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
• Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
• Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak

Sumber : Pdf File : http://ocw.gunadarma.ac.id/course/letter…

Masyarakat Desa dan Kota



Ini menarik neh, membicarakan kehidupan masyarakat di perkotaan dan masyarakat di pedesaaan. Sebelumnya mari kita bahas dulu apa itu masyarakat. Masyarakat yaitu kelompok orang atau manusia yg telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

Masyarakat desa biasanya memiliki cirri dan karakteristik, diantaranya kepadatan penduduk yang lebih kecil dari masyarakat kota, kurang dari 2500 jiwa (menurut Paul H. Landis), biasanya mempunyai pergaulan yang luas, saling mengenal satu dengan yang lainnya, adanya pertalian rasa persaudaraan yang kental dan biasanya berprofesi di bidang agraris, pertanian, nelayan, tergantung kondisi alam yang ada di sekitarnya.

Berbeda sekali dengan kehidupan masyarakat perkotaan, masyarakat perkotaan biasanya memiliki jumlah kepadatan penduduk yang lebih besar, masyarakatnya biasa bekerja sebagai pengusaha atau pegawai kantoran, jarang ada yang berprofesi sebagai petani misalnya, karena memang alamnya pun sudah beda, jarang di temui lahan hijau karena sudah penuh sesak oleh hunian. Sementara kehidupan masyarakat di kota jauh sekali dari rasa persaudaraan, bahkan banyak orang yang tidak mengenal satu sama lain dengan tetangganya sendiri.

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :

i. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
ii. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
iii. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
iv. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
v. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
vi. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

Perbedaan antara desa dan kota

Untuk contoh dari karakteristik masyarakat dikota mungkin bagi yang sudah pernah nonton film The Tarix Jabrik 2. Bisa dilihat di film ini ada beberapa hal yang hilang di kota, tetapi masih ada di masyarakat pedesaan, seperti kegiatan Gotong Royong dan Siskamling. Dua hal ini bisa jadi contoh perbedaan kehidupan masyarakat desa dan kota.

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.

Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :

1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
4) corak kehidupan sosial
5) stratifiksi sosial
6) mobilitas sosial
7) pola interaksi sosial
8) solidaritas sosial
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Hubungan Desa-kota, hubungan pedesaan-perkotaan.

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan.

Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

Sumber : www.gudangmateri.com

Senin, 24 Januari 2011

Lapisan Sosial dan Kesamaan derajat

Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang yang akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya suatu pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata.

Individu dan masyarakat adalah suatu ikatan komplementer, hal tersebut dapat kita ketahui dari kenyataan, bahwa :
a. manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya,
b. individu mempengaruhi masyrakat dan bahkan bisa menyebabkan (berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar masyarakatnya.

Pelapisan social atau biasa disebut dengan istilah Stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.

Terdapat 2 definisi tentang pelapisan masyarakat, antara lain :
• Pitirim A. Sorokin
“Pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis).”
• Theodorson dkk dalam Dictionary of Siciology
“Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relative permanent yang terdapat di dalam system social (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh, dan kekuasaan.
Masyarakat berstratifikasi sering dilukiskan sebagai sebuah kerucut atau piramida, dimana lapisan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.

Di dalam organisasi masyarakat primitive pun di mana belum mengenai tulisan, pelapisan masyarakat itu sudah ada. Terwujud dalam bentuk sebagai berikut :
1) Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban.
2) Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
3) Adanya pemimpin yang saling berpengaruh.
4) Adanya orang-orang yang dokecilkan dinluar kasta dan orang-orang yang di luar perlindungan hokum (cutlaw men).
5) Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri.
6) Adanya pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.

Pelapisan sosial bisa terjadi dengan sendirinya atau dengan disengaja. Terjadi dengan sendirinya berarti terbentuk tanpa di sengaja. Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyrakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya, pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.

Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada sesuatu strata atau pelapisan adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka, tanah, seseorang yang memiliki bakat seni atau sakti.

Sedangkan proses yang kedua yaitu disusun dengan sengaja yang ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam system pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun secara horizontal. Contoh pelapisan yang dibentuk dengan sengaja adalah dalam organisasi pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain. Semua contoh-contoh tersebut termasuk ke dalam organisasi formal.

Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)

Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
3) Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
4) Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
5) Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan social, yaitu :
a. ukuran kekayaan
b. ukuran kekuasaan
c. ukuran kehormatan
d. ukuran ilmu pengetahuan

Kesamaan Derajat Warga Negara
Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..
1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran

Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara
Dengan pasal – pasal dan pengertian di atas, sudah jelas bahwa kita harus saling bertoleransi terhadap orang lain khususnya warga Indonesia. Tidak ada pandangan si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh, semua di mata perundangan Indonesia adalah sama.

Apa sih keuntungan nya bertoleransi ? pastinya kita akan saling menghargai satu sama lain, menghargai hak dan kewajiban masing” ,, dengan begitu kehidapan damai pun akan tercipta diantara kita.
Walaupun yang namaanya pelapisan sosial itu tidak dapat dihindari, kita tetap harus bersifat dewasa dan komitmen dengan adanya kesamaan derajat di antara kita …
Sumber :
- Modul ISD universitas Gunadarma.
- http://community.gunadarma.ac.id/

Sabtu, 22 Januari 2011

PERAN ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN

Secara sederhana, Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Ciri-ciri organisasi ialah:
1) terdiri daripada dua orang atau lebih
2) ada kerjasama
3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4) ada tujuan yang ingin dicapai.
Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, yaitu:
1) organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali
2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb).
Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
1) goals oriented (berorientasi tujuan)
2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
3) structured activities
4) technological system.
Perbedaan Organisasi :
* Structure ; staff, line, matriks
* Strategy ; Growth Strategy, Diversification, Defensive, Minimizing Internal Problem
* Style ; Autocratic Style, Participative Style, Free Rein Style
* Skill : Keahlian / Keterampilan
* Staff ; Jenjang, Latar Belakang, Karakteristik
* Share Value : Superordinate Goals
* System : POAC
Pendekatan Terhadap Organisasi :
* Pendekatan Klasik
* Pendekatan Neo-Klasik
* Pendekatan Modern

Dari uraian singkat di atas, Organisasi bisa mengandung banyak arti, yaitu:
1) wadah atau tempat terselenggaranya administrasi
2) didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar
3) terjadinya kerjasama dan pembagian tugas
4) berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.

Nah, sebuah perusahaan bisa di katakana merupakan juga sebuah organisasi. Sebuah perusahaan pasti tidak terlepas dari organnisasi. Organisasi dalam perusahaan merupakan hal penting dalam mencapai perusahaan yang baik. Tata kelola yang baik adalah contoh dari organisasi yang berjalan baik dalam perusahaan.
“Dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan perubahan yang sangat cepat, perusahaan perlu memiliki nilai lebih dan daya tarik industri bagi para stakeholders. Suatu tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut.” (PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk)

Peranan organisasi dalam perusahaan tidak beda dengan peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Mampu memahami konsep organisasi sesuai dengan kegiatan tuntutan operasi tertentu serta mampu menyusun rancangan struktur organisasi perusahaan yang meliputi organigram, tugas pokok & fungsi kegiatan operasi unit organisasi untuk mencapai tujuan merupakan peranan organisasi dalam perusahaan. Sedangkan, tanpa metode, suatu tata kerja yang telah diorganisir secara baik, tidak akan mencapai tujuan secara efisien.
Kesimpulannya perusahaan yang baik pasti didukung oleh metode organisasi yang baik.

Minggu, 16 Januari 2011

Peranan Pemuda dalam Sosialisasi Bermasyarakat

PEMUDA merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekeuasaan.

Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara.

Dalam sebuah pidatonya, Sukarno pernah mengorbakan semangat juang Pemuda apa kata Sukarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power.

Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan tren.

Sukarno, Hatta, Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri.

Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini.

Peranan pemuda dalam sosialisi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu biasanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.

Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.

Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.

Dengan penuh harapan moga pemuda-pemudi dan generasi penerus harapan bangsa dapat menjelma menjadi sukarno-sukarno masa depan dengan samangat juang yang tinggi. Sebagai motor perjuangan bangsa..ammin ya Allah

Masihkah ada hukum yang adil di negeri ini.???

Sekarang ini negeri kita sedang di guncang kasus hokum yang mungkin sangat mengelitik hati nurani. Lihat saja, bagaimana hukum di negeri ini bisa dengan mudah di permainkan oleh satu orang yang bernama Gayus. Bagaimana dia bisa mengacak-acak tatanan hukum di negeri ini dengan kekuatan uangnya, dari mulai polisi penegak hukum, pengadilan, sampai penjara yang katanya memiliki keamanan tingkat tinggi di negeri ini.

Entah apakah dia di sebut pahlawan atau penjahat negeri ini. Ya, saya bilang dia itu penjahat sekaligus pahlawan negeri ini. Mungkin sudah jelas kalau dia di sebut penjahat karena tindak-tanduknya meng-korupsi uang pajak, melakukan penyuapan dimana-mana hingga dia bias bebas berkeliaran di luar penjara, padahal statusnya adalah sebagai tahanan.

Nah,untuk sebutan pahlawan mungkin rada nyeleneh karena tanpa terungkapnya kasus gayus ini, masyarakat bisa tahu betapa bobroknya hukum di negeri ini. Kekuatan uang yang dimiliki oleh seorang Gayus bisa membeli segalanya.Coba pikirkan, ini hanya dari seorang Gayus, bagaimana dengan ‘Gayus-Gayus’ yang lain. Saya yakin, masih banyak Gayus lain masih berkeliaran di negeri ini, bahkan mungkin dengan kekuatan uang yang lebih besar dari Gayus.

Yang lebih lucu lagi, kenapa si Gayus ini masih mau balik lagi ke balik jeruji kalau dia sudah berhasil kabur sampai beberapa kali. Logikanya kalau bisa kabur, ya sudah kabur saja. Tetapi kenapa, kenapa dia mau balik lagi ke negeri ini, apa maksud dan tujuannya?? Apakah ada kekuatan yang lebih besar yang punya kepentingan di balik kasus ini..??

Gayus oh Gayus….

Kalau inget Gayus, saya jadi inget paman saya yang juga bekerja di Dirjen Pajak, tapi dia memilih jalan yang jauh berbeda dengan si gayus. Dia tetap menjadi seorang yang sederhana yang tetap teguh dengan kejujurannya walaupun mungkin banyak tawaran-tawaran yang sama untuk menjadi seperti Gayus, menelikung uang rakyat. Saya salut dengan paman saya ini. Ya mungkin itu kembali ke pilihan masing-masing orang untuk memilih jalan hidupnya. Saya jadi membayangkan, kalau saja semua orang seperti paman saya ini mungkin negeri ini sudah menjadi salah satu Negara maju di dunia..

Gayus oh Gayus, sampai kapan kau mempermainkan hukum di negeri ini….

Negara, Hukum dan Pemerintahan..

Negara adalah suatu wilayah yang kekuasaannya di atur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada. Ada 3 syarat sebuah Negara, yaitu :
1.Suatu Negara harus memiliki wilayah kekuasaan.
2.Adanya rakyat
3.Dan memiliki pemerintahan yang berdaulat yang di akui oleh Negara lain

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Ada beberapa definisi mengenai sistem pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia. Sebagai contoh: Republik, Monarki / Kerajaan, Persemakmuran (Commonwealth). Dari bentuk-bentuk utama tersebut, terdapat beragam cabang, seperti: Monarki Konstitusional, Demokrasi, dan Monarki Absolut / Mutlak. Sedangkan Pemerintahan merupakan salah satu unsur penting daripada negara. Tanpa Pemerintahan, maka negara tidak ada yang mengatur. Karena Pemerintahan merupakan roda negara, maka tidak akan mungkin ada sesuatu negara tanpa Pemerintah.

Nah, di Negara kita menganut system pemerintahan Republik dimana menganut paham demokrasi. Suatu pemerintahan berjalan berdasarkan roda hukum yang berlaku dipakai di Negara tersebut. Hukum ini fungsinya mengatur kehidupan rakyat agar tetap tunduk dengan aturan yang berlaku. Hukum ini harusnya tidak memandang apapun, semuanya sama di hadapan hokum.

Pengertian hukum sendiri adalah adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.

Hukum dapat di bagi ke dalam beberapa bidang, diantaranya yaitu hokum pidana, hokum perdata, hokum tata Negara dan lain-lain. Hukum juga memiliki sifat dan ciri, yaitu adanya perintah dan larangan. Perintah atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang. Agar tata tertib dalam masyarakat dapat dilaksanakan dan tetap terpeliharadengan baik, perlu ada peraturan yang mengatur dan memaksatata tertib itu untuk ditaatiyang disebut hukum, dan siapa yang melanggar baik sengaja maupun tidak, dpt dikenakan sanksi yang berupa hukuman. Dengan demikian hukum mempunyai sifat memaksa. Sehingga hukum menjadi peraturan hidup yang dapat memaksa orang untuk menaati serta dapat memberikan sangsi tegas terhadap setiap orang yang tidak mau mematuhinya.

Metode Komunikasi dalam Organisasi.


Dalam menjalin relasi dengan orang lain, kita membutuhkan komunikasi. Dalam dunia kerja dan organisasi, komunikasi merupakan satu hal yang paling penting dan menjadi bagian dari tuntutan profisiensi (keahlian).

Kadang-kadang penyebab rusaknya hubungan antar individu dalam suatu organisasi, misalnya antara manajer atau supervisor dengan karyawan atau di antara karyawan itu sendiri adalah adanya miskomunikasi yang terjadi. Nah, hal ini lah yang sepertinya sedang terjadi dengan rekan kerja saya di kantor dengan atasannya. Miskomunikasi antar sesama anggota organisasi bisa merusak organisasi itu sendiri. Karena dalam organisasi, jika salah satu bagian di organisasi tersebut bermasalah, biasanya masalah itu akan ikut merembet ke bagian lain di organisasi. Untuk bisa berkomunikasi dengan baik dibutuhkan tidak hanya bakat, tapi terutama kemauan untuk melakukan proses belajar yang kontinu.

Keterampilan berkomunikasi yang baik meliputi kemampuan dasar untuk mengirim dan menguraikan pesan secara akurat dan efektif untuk memperlancar pertemuan, untuk memahami cara terbaik dalam penyebaran informasi dalam sebuah organisasi, serta untuk memahami makna simbolis tindakan-tindakan seseorang sebagai manajer. Komunikasi adalah suatu pertukaran—sebuah konsep yang sederhana tetapi vital.

Walaupun demikian, terlalu sering kita melakukan pendekatan dengan suatu pertukaran tanpa mempertimbangkan bagaimana pihak lain bereaksi, maka pesan yang kita sampaikan seringkali terlalu berorientasi kepada diri sendiri, sehingga apa yang terjadi dengan pihak lain menjadi sesuatu yang terabaikan.

Dalam organisasi, ada dua komunikasi yang terjadi, yaitu komunikasi organisasi secara makro dan secara mikro.Komunikasi makro terjadi antara organisasi tersebut dengan lingkungannya atau dengan organisasi lainnya.
Komunikasi mikro terjadi di dalam organisasi, yaitu komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi, antara atasan dan bawahan, antar para pemimpin, dan antar kelompok kerja atau antar divisi. Jadi, komunikasi organisasi secara mikro merupakan komunikasi interpersonal di dalam organisasi.
Elemen elemen komunikasi

Pengirim, penerima, bahasa, pesan, model, dan saluran (channel) merupakan keseluruhan elemen proses komunikasi.
Pengirim men-transmit komunikasi.
Penerima mendapatkan dan menguraikan kodenya.
Pengirim bervariasi dalam hal kemampuannya untuk membangun dan mengirimkan pesan, dan penerima bervariasi dalam hal kemampuannya menerima dan memahami pesan.
Pesan dibangun dari simbol-simbol bahasa yang digunakan dalam beberapa model komunikasi dan dikirimkan melalui suatu saluran komunikasi.
Pesan disampaikan secara oral/lisan maupun tulisan.

Komunikasi formal bergerak melalui organisasi saluran yang terstruktur. Komunikasi informal mengalir diluar struktur organisasi yang formal.
Komunikasi adalah pertukaran dalam kondisi volley.

Jadi, begitu pesan dikirimkan, pesan balasan segera dikirim kembali.
Pesan seringkali berperilaku sebagai respon atau feedback (umpan balik) bagi si pengirim pesan.
Pesan umpan balik itu memungkinkan pengirim untuk mengevaluasi efektifitas pesan yang terdahulu.

Bahasa Komunikasi

Nah, kebanyakan masalah miskomunikasi terjadi karena perbedaan bahasa komunikasi yang di gunakan. Seperti yang kadang terjadi dengan saya di kantor yang banyak orang-orang expatriat dari negara tetangga Australia. Bahasa ini sedikit menjadi masalah bagi saya dalam berkomunikasi dengan para expat di kantor, maklum Bahasa Inggris saya masih rada-rada kacau, mungkin kalau kecepatan bicara mereka sedikit lambat saya mengerti, tetapi kalau bicara mereka sangat cepat, wah itu yang bikin bingung, kadang suka salah tangkap. Tapi saya bersyukur dengan adanya orang Expat di kantor, dengan begitu saya bisa belajar bahasa komunikasi lain selain Bahasa Indonesia, bahasa Sunda langsung kepada sumbernya, orang-orang bule ini.

Disini saya akan sedikit menjelaskan tentang simbo-simbol bahasa yang di gunakan dalam berkomunikasi. Simbol-simbol bahasa yang digunakan dalam suatu pesan dapat berwujud verbal maupun nonverbal. Pesan verbal merupakan pesan yang diucapkan oleh pengirim, sedangkan pesan nonverbal dapat berupa gerak-gerik atau sikap dari si pengirim pesan.

Komunikasi akan menemukan kegagalan apabila terjadi ketidaksesuaian antara pesan verbal yang disampaikan dengan pesan nonverbal yang tampak. Meskipun pembicara kadang-kadang telah berusaha mengubah perilakunya untuk menciptakan suatu ekspresi tertentu pada pendengarnya, akan tetapi perilaku nonverbal secara umum ternyata sulit untuk diatur (DePaulo, 1992).

Sebagai contoh, kebohongan seseorang dapat diamati dari cara dia berperilaku pada saat dia mengatakan kebohongan itu. Ketika seorang pembicara berkata satu hal dan bahasa tubuhnya mengatakan yang lain, kita akan mengakui keakuratan bahasa nonverbal.

Komunikasi yang efektif ditentukan oleh tingkat penerimaan dan pemahaman terhadap arti pesan yang diharapkan. Komunikasi yang efektif dalam organisasi akan mempengaruhi kinerja dari organisasi tersebut.