Itulah pertanyaan yang sempat muncul di pikiran saya beberapa waktu yang lalu. “ Kenapa hidup harus ada pilihan?” Mulai dari bangun sampai tidur lagi pasti kita selalu di hadapkan pada sebuah pilihan. Bangun tidur, sabun yang di pake saat mandi, pilihan baju yang mau di kenakan, dll.
Pertanyaan itu muncul dalam benak saya ketika beberapa waktu yang lalu saya dihadapkan pada 2 pilihan pekerjaan. Pilihan pertama yaitu bekerja di sebuah perusahaan Elektronik yang mungkin salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia. Pilihan kedua bekerja di perusahaan property yang tidak terlalu besar dan ‘hanya’ berskala nasional.
Tentu banyak pertimbangan dalam memutuskan pilihan ini. Minta pendapat kesana-kemari. Saya sempat jatuh sakit dan tidak konsentrasi bekerja di perusahaan sebelumnya karena banyak melamun dan memikirkan 2 pilihan ini. Untuk atasan dan rekan kerja saya di perusahaan lama, maaf ye, hehe.. Banyak sekali pertimbangan saya pada saat itu, mulai dari tempat kerja, nama perusahaan, jenjang karir dan tentu saja gaji serta ketersediaan waktu karena saya sudah mendaftar dan diterima untuk melanjutkan kuliah S1 setelah lulus program Diploma 1,5 tahun yang lalu. Dan saya bertekad harus menyelesaikan kuliah extensi saya maksimal dalam waktu 2 tahun ini. Amien, do’ain ye, hehe..
Saya pun kemudian berandai-andai, bagaimana kalau hidup tidak ada pilihan?? Setiap menentukan sesuatu hanya ada satu pilihan saja, gimana rasanya yh??
Hmm, mungkin hidup akan terasa sangat garing dan berjalan datar, tidak ada harmonisasi dan keberagaman karena semuanya berjalan sama, punya pilihan yang sama karena memang tidak ada pilihan lain. Atau mungkin tidak akan ada kehidupan sama sekali, karena dulu kehidupan manusia di bumi ini berawal dari pilihan Nabi Adam yang di hadapkan pada sebuah pilihan. So, untuk hidup pun adalah sebuah pilihan, KARENA HIDUP ADALAH PILIHAN.
Oh ya, mengenai pilihan kerja akhirnya saya pilih pilihan kedua karena berbagai alasan, terutama karena pertimbangan terakhir yang di pilihan kedua memberikan keleluasaan waktu buat lanjut extensi sedangkan pilihan dua sepertinya sangat berat untuk itu.
Mungkin sedikit saran untuk seorang Muslim bisa melakukan shalat Istikharah sebelum mengambil sebuah keputusan yang dirasa penting. Dan akhirnya kita pun hanya bisa berdo’a semoga setiap pilihan hidup yang kita ambil adalah jalan yang terbaik bagi kita. Dan Mudah-mudahan pilihan ini jalan terbaik buat saya, dan saya percaya di akhir jalan ini sesuatu yang lebih besar telah menunggu kalau kita menjalani setiap pilihan yang di ambil dengan ikhlas. Wallahualambisasawab.
Woi boi keren abiiiis... teruslah menulis karena dengan menulis setiap seluler dalam tubuhmu berfungsi dan merupakan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi potensi begitu banyak pada kita manusia....... kereeeeeeen
BalasHapus